Saturday, April 23, 2016

Cara Pengeringan Biji Kopi yang Baik dan Benar

Bagaimana cara mengeringkan biji kopi yang baik dan benar? Pada dasarnya, pengeringan adalah proses pengeluaran air dari dalam biji kopi hingga menuju kadar air kesetimbangan dengan udara sekeliling sehingga mutu biji kopi tersebut dapat dihindarkan dari serangan aktivitas serangga, jamur, dan enzim. Proses ini dilakukan dengan mengambil atau menurunkan kadar air sampai batas tertentu sehingga laju kerusakan biji kopi akibat aktivitas biologis dan kimiawi bisa diperlambat hingga tiba waktunya untuk diolah atau diseduh. Biasanya metode pengeringan banyak memanfaatkan proses pemindahan panas melalui penguapan kandungan air dari permukaan biji kopi.

Pengeringan merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengawetkan biji kopi sehingga mempunyai waktu simpan yang lebih lama. Kegunaan lainnya dari metode ini ialah memperkecil berat dan volume biji kopi dibandingkan dengan kondisi awal sebelum proses pengeringan dilakukan. Jadi dengan mengeringkan biji kopi terlebih dahulu, secara tidak langsung juga dapat menghemat ruang penyimpanan.

Di dalam proses pengeringan biji kopi, tingkat keseimbangan kadar air akan sangat menentukan batas akhir dari tahapan tersebut. Seringkali suhu udara pada biji kopi dan kelembaban udara nisbi berpengaruh besar pada keseimbangan kadar air. Apabila jumlah molekul air yang akan diuapkan sama dengan jumlah molekul air yang diterima biji kopi, maka tingkat kekeringan pada biji kopi tersebut sudah seimbang sehingga penguapan air pun akan terhenti.

Laju pengeringan biji kopi dipengaruhi oleh perbedaan kadar air biji kopi dan kadar air kesetimbangan. Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan biji kopi, semakin cepat proses perpindahan panas yang terjadi dan semakin cepat pula penguapan pada biji kopi. Oleh sebab itu, buah kopi yang sudah dipetik harus sesegera mungkin dikeringkan agar tidak menjadi jenuh oleh uap air yang justru dapat memperlambat proses pengeringan.

Secara garis besar, biji kopi yang telah dicuci bersih mengandung air dengan kadar mencapai 55 persen. Melalui proses pengeringan dengan cara menguapkan kandungan air tersebut, maka diperoleh hasil berupa biji kopi yang mengandung kadar air berkisar antara 8-10 persen.
cara-pengeringan-biji-kopi.jpg
Terdapat tiga macam metode yang dapat dilaksanakan untuk mengeringkan biji kopi antara lain :

1. Pengeringan Secara Alami
Pengeringan biji kopi secara alami dikerjakan dengan menjemur biji-biji kopi di bawah terik matahari langsung. Metode ini biasanya diterapkan pada saat musim kemarau sehingga risiko biji tersiram hujan dapat diminimalisir. Sebaiknya biji kopi tadi dihamparkan di latai semen, anyaman bambu, atau tikar serta jangan pernah meletakkannya langsung di atas tanah sebab dapat mengotorinya. Kopi yang sudah dihamparkan dengan ketebalan maksimal 1,5 cm ini dijemur selama 10-14 hari tergantung kondisi cuaca. Pada saat proses penjemuran berlangsung, hamparan kopi tersebut perlu dibalikkan setiap 1-2 jam sekali supaya kering secara merata dengan menggunakan alat garuh kayu.

2. Pengeringan Secara Buatan
Proses pengeringan biji kopi secara buatan dikerjakan dengan menggunakan bantuan mesin pengering yang terdiri atas tromol besi yang memiliki dinding berlubang-lubang. Metode ini bisa dilakukan saat penjemuran tidak mungkin dilakukan karena cuaca sedang mendung atau hujan. Walaupun membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi pengeringan dengan bantuan mesin ini bisa dilakukan dengan cepat, kurang lebih selama 18 jam saja. Tahap pertama yaitu memanaskan biji kopi dengan suhu 65-100 derajat celcius untuk menurunkan kadar air hingga 30 persen. Selanjutnya biji kopi perlu dikeringkan lagi pada tahap kedua yakni memanaskan biji kopi pada suhu 50-60 derajat celcius agar kadar air yang tersisa hanya sekitar 8-10 persen.

3. Pengeringan Secara Kombinasi
Disebut metode pengeringan kombinasi karena memadukan antara pengeringan alami dan pengeringan buatan. Mula-mula biji kopi dijemur di bawah terik matahari sampai kadar airnya tinggal 30 persen. Setelah itu, biji kopi dikeringkan sekali lagi memakai mesin pengering untuk menurunkan kadar air hingga 8-10 persen.

Monday, April 18, 2016

Metode Penanganan Pasca Panen Kopi

Penanganan pasca panen kopi meliputi pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan setelah proses pemanenan buah kopi selesai dilaksanakan. Pekerjaan tersebut mencakup pembersihan dan penjemuran biji kopi hingga berbentuk coffee beans yang sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk, dan kulit ari sehingga siap untuk diperdagangkan.

Penanganan pasca panen kopi harus dikerjakan secara tepat agar kualitasnya terjaga dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Kritertia mutu biji kopi yang perlu diperhatikan tersebut mencakup faktor fisik, citarasa, kebersihan, keseragaman, dan konsistensi. Konon katanya rasa nikmat dari suatu biji kopi dipengaruhi oleh kebun 60%, roasting 30%, serta penyeduhan 10%. Yang menarik, dominasi rasa biji kopi oleh kebun terjadi pada saat proses panen buah kopi.
pasca-panen-kopi.jpg
Secara garis besar, terdapat dua macam teknik untuk menangani pasca panen kopi yaitu metode basah dan metode kering. Simak ulasan lengkap di bawah ini!

Pasca Panen Kopi dengan Metode Basah
Pada dasarnya, penanganan pasca panen kopi dengan metode basah dilakukan melalui tahap pengelupasan kulit dan penghilangan lendir sisa daging buah menggunakan air. Tahap selanjutnya biji-biji kopi yang sudah dalam kondisi bersih tersebut akan dijemur di bawah sinar matahari langsung.

Setelah buah dipetik dari tanaman kopi, semua buah ini direndam di air terlebih dahulu untuk menentukan kualitasnya. Buah kopi yang bermutu rendah akan tetap terapung di permukaan air. Jadi seluruh buah yang terapung ini harus disingkirkan agar tidak merusak mutu dari buah-buah kopi lainnya.

Setelah itu memasuki tahap pengupasan yaitu memisahkan kulit buah kopi dari biji. Hasil dari proses tadi berupa biji kopi yang masih diselimuti kulit tanduk dan berlendir. Oleh sebab itu, diperlukan teknik pembersihan biji kopi sekali lagi sehingga biji tersebut benar-benar layak.

Pada metode basah, dikenal dua teknik untuk membersihkan kulit tanduk dan lendir dari biji kopi. Pertama yakni teknik semi-washed, lapisan lendir yang masih menempel di kulit tanduk dibuang dengan cara memasukkan biji kopi ke karung selama 12-24 jam. Hasilnya berwujud biji kopi yang memiliki permukaan kesat, tidak licin, dan tidak berlendir. Biji tersebut lantas dibilas dengan air, kemudian dijemur. Metode basah dengan teknik semi-washed ini akan menciptakan biji kopi yang mempunyai rasa asam yang rendah dengan rasa body yang cukup kuat.

Kedua yaitu teknik fully-washed yang dilaksanakan dengan merendam biji di air selama 12 jam, di mana pada jam ke-6, air rendaman perlu diganti. Setelah direndam, biji kopi tersebut selanjutnya dibilas dengan sir bersih dan dijemur hingga kering. Karakter citarasa yang didapat dari metode basah dengan teknik fully-washed adalah biji kopi yang mempunyai rasa yang ringan dan mild.

Pasca Panen Kopi dengan Metode Kering
Dibandingkan dengan metode basah yang bisa dikerjakan oleh para petani pemula, pasca panen kopi dengan metode kering harus dilaksanakan oleh para petani yang sudah berpengalaman karena menyimpan risiko gagal rasa. Kopi yang mengalami gagl rasa tentu saja menyebabkan kualitasnya menurun drastis sehingga harganya pun sangat murah.

Secara prinsip, metode basah dilaksanakan dengan membersihkan buah kopi menjadi bij tanpa menggunakan air sedikit pun. Jadi setelah dipetik dari kebun, buah kopi tersebut akan langsung dijemur begitu saja dan tidak perlu menghilangkan kulit dan lendirnya. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan biji kopi yang memiliki citarasa dan aroma yang berbeda dan khas buah-buahan.
Ada dua macam teknik pada metode kering antara lain teknik honey-process dan teknik naturak-process. Pada teknik honey-process, buah kopi yang telah dipanen kemudian dikupas langsung. Berikutnya biji kopi yang dibungkus lendir tersebut dijemur hingga kering. Proses ini menghasilkan biji kopi yang bercitarasa sweet.

Sementara itu, buah kopi pada proses natural langsung dijemur sekulit-kulitnya tanpa melalui pengupasan. Tujuannya ialah agar muncul rasa lain selain asam dan pahit pada biji kopi tersebut. Misalnya saja rasa buah-buahan kopi yang cukup kuat.

Tuesday, April 12, 2016

Cara Membuat Pupuk Organik untuk Tanaman Kopi

Bagaimana cara membuat pupuk organik untuk tanaman kopi? Dibandingkan dengan pupuk kimiawi, pupuk organik dinilai memiliki manfaat yang baik untuk tanaman kopi. Pupuk organik mampu meningkatkan kandungan unsur hara dan senyawa organik bagi media tanam, menyuburkan tanah secara alami, meningkatkan kuantitas jasad renik di dalam tanah, mengendalikan berbagai jenis parasit yang berbahaya, meningkatkan produktivitas tanaman, serta memacu tingkat pertumbuhan buah kopi.

Pupuk organik terdiri atas dua macam yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandang adalah pupuk yang terbuat dari kotoran hewan, sedangkan pupuk kompos terbuat dari dedaunan. Pupuk kandang ada yang berwujud cair dan padat.
pupuk-organik-tanaman-kopi.jpg
Di bawah ini panduan proses pembuatan pupuk organik untuk tanaman kopi dari kotoran kambing :

A. Pupuk Organik Cair dari Urin Kambing
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • 150 liter urin kambing
  • 1 liter tetes tebu
  • 10 liter air
  • 5 kg empon-empon (kunyit, laos, kunci, temulawak, temuireng, dan sebagainya)
  • Starter fermenter secukupnya, contohnya EM4

Langkah-langkah pembuatan :
  1. Tuangkan air ke dalam drum plastik, lalu tambahkan tetes tebu ke dalamnya. Kemudian masukkan pula starter fermenter seperlunya ke dalam larutan di atas. Jangan lupak aduk sampai komposisinya tercampur rata.
  2. Setelah pembuatan larutan di atas rampung, selanjutnya tuangkan ke dalam drum besar yang sudah terisi dengan urin kambing. Aduk-aduk sebentar kedua cairan ini hingga merata.
  3. Tumbuk empon-empon sampai halus. Setelah itu, masukkan ke dalam drum besar tadi.
  4. Aduk bahan-bahan yang ada di dalam drum besar selama kurang lebih 15 menit. Berikutnya tutuplah drum tersebut dengan rapat.
  5. Setiap hari, drum perlu dibuka dan bahan-bahan di dalamnya harus diaduk selama 15 menit terus-menerus. Tahap ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut.
  6. Setelah 7 hari berlalu, pupuk belum boleh digunakan pada tanaman karena masih mengandung gas amonia yang berbahaya. Jadi Anda perlu membuang gas tersebut terlebih dahulu dengan metode penipisan.
  7. Caranya yaitu berikan tekanan pada drum berisi urin menggunakan pompa akuarium sehingga urin tadi mengalir ke talang plastik yang panjangnya mencapai 2 meter. Biarkan urin tersebut dijemur di bawah terik matahari langsung selama 3 jam.
  8. Kini pupuk organik cair pun telah siap untuk digunakan.

B. Pupuk Organik Padat dari Kotoran Kambing
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  • 1 ton kotoran kambing
  • 200 kg kapur dolomit
  • 200 kg sekam padi/abu kayu/serbuk gergaji
  • 4 botol decomposer, contohnya EM4

Langkah-langkah pembuatan :
  1. Hancurkan terlebih dahulu kotoran kambing dengan memakai mesin khusus atau secara manual. Anda juga bisa menambahkan urea sebanyak 1 persen untuk menghancurkan kotoran kambing tersebut.
  2. Siapkan area khusus yang akan dipakai untuk tempat pembuatan pupuk padat. Pastikan tempat tersbut terhindar dari air dan hujan dengan memasang terpal di atasnya.
  3. Hamparkan kotoran kambing setebal 20-30 cm. Lalu taburkan kapur dolomit dan abu kayu di atasnya.
  4. Setelah itu, siapkan decomposer yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan sesuai saran pada kemasan. Kemudian siramkan cairan decomposer ini pada lapisan kotoran kambing secara merata hingga kadar air mencapai 40%.
  5. Buat lapisan berikutnya dengan prosedur yang sama seperti di atas. Jangan lupa untuk menyiraminya juga memakai cairan decomposer. Lakukan perkerjaan ini berulang-ulang hingga seluruh kotoran kambing habis.
  6. Tahap selanjutnya, lapisan-lapisan tadi kemudian dicangkul pada salah satu sisinya dengan gerakan yang searah. Hal ini lantas akan membentuk timbunan kotoran kambing yang baru di sebelahnya. Ulangi sekali lagi proses pencangkulan ini dengan arah gerakan yang berkebalikan.
  7. Berikutnya kotoran kambing ini lantas ditimbun, lalu ditutup rapat memakai terpal. Berikan penahan pada bagian pinggir terpal supaya tidak mudah terbuka saat dihembus angin.
  8. Setelah seminggu berlalu terpal kemudian dibuka dan diaduk-aduk, lalu ditutup kembali serta didiamkan selama 3 minggu. Barulah setelah itu pupuk organik padat ini sudah siap untuk dipakai.

Monday, April 4, 2016

Hama Pada Tanaman Kopi dan Cara Pengendaliannya

Apa sajakah hama yang menyerang tanaman kopi? Bagaimana pula cara pengendaliannya yang tepat? Dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal dari budidaya kopi, pengendalian terhadap hama mutlak harus dikerjakan. Tanaman kopi yang bebas dari hama tentu memiliki tingkat pertumbuhan yang baik serta daya produktifitasnya pun tinggi.
hama-pada-tanaman-kopi.jpg
Setidaknya terdapat lima macam hama yang biasanya merusak tanaman-tanaman kopi, di antaranya :

1. Penggerek Buah
Hama penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei) atau dikenal juga sebagai hama BBK (Bubuk Buah Kopi) tergolong ke dalam keluarga Scolytdae di ordo Coleoptera. Hama ini suka menyerang tanaman kopi serta membuat sarang dan berkembang biak di dalamnya. Untuk sampai ke tumbuhan yang diserang, serangga ini biasanya masuk melalui ujung buah dan biji kopi, baik yang masih berada di pohon maupun yang sudah jatuh ke permukaan tanah.

Pengendalian hama BBK dapat dilakukan apabila intensitas serangannya melebihi 10 persen dengan menerapkan sanitasi kebun yakni mengatur naungan supaya lingkungan kebun tidak terlalu gelap. Bisa juga dengan memanfaatkan parasitoid Cephalonomia stephanodris dan jamur Beauveria basiana. Opsi lainnya adalah memilih bibit kopi yang dapat matang secara serempak misalnya USDA 762, BP 234, dan BP 409.

2. Kutu Dompolan
Kutu dompolan ialah sebutan lain dari kutu putih Planococcus citri. Untuk mengatasi hama ini, caranya bisa dilaksanakan dengan mengatur naungan sedemikian rupa sehingga area pertanaman tidak terlalu gelap. Di samping itu, pengendalian terhadap kutu dompolan juga dapat melalui metode kimia dengan menyemprotkan insektisida propoksur seperti poxindo 50 WP.

3. Kutu Hijau dan Kutu Coklat
Kutu hijau (Coccus viridis) dan kutu coklat (Saesetia coffeae) sama-sama merupakan hama yang sering pula merusak tanaman kopi. Teknik pengendalian terhadap kedua hama ini dapat dikerjakan dengan memelihara dan merawat tumbuhan-tumbuhan kopi secara intensif. Pemupukan juga perlu dilakukan dengan berimbang sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Sedangkan cara kimiawinya bisa memakai tepung Karbaril atau Sividol, serta memanfaatkan insektisida Anthio 330n EC.

4. Penggerek Cabang
Yang termasuk hama penggerek cabang pohon kopi yaitu Xylosandrus spp. Hama tersebut bisa ditangani dengan melakukan pembersihan kebun secara rutin sehingga rantai perkembangbiakannya akan terganggu. Metode pengendalian yang tepat di antaranya meliputi pemotongan cabang tanaman yang sudah terserang, pemangkasan terhadap cabang, dan pembakaran ranting-ranting tanaman kopi.

5. Penggerek Batang Merah
Zeuzera coffeae adalah organisme yang kerap ditemukan sebagai penggerek batang merah dari tumbuhan kopi. Secara efektif, pengendalian hama Zaeuzera coffeae ini bisa dilakukan dengan metode kimiawi dan biologis. Contohnya seperti memotong batang tanaman yang telah rusak dan membakarnya, serta menyemprotkan insektisida yang sesuai.

Wednesday, March 30, 2016

Pedoman Praktis, Cara Membuat Masker Kopi!

Apakah Anda ingin membuat masker kopi? Sudah menjadi rahasia umum kalau masker kopi berkhasiat untuk menghilangkan bekas jerawat dan memutihkan wajah. Apalagi jika pembuatannya ditambah pula dengan putih telur, lemon, susu, madu, dan minyak zaitun. Manfaatnya pun akan semakin bertambah besar seperti mencerahkan warna kulit yang kusam, membersihkan pori-pori kulit, serta menghaluskan permukaan kulit.

Pada dasarnya, proses pembuatan masker kopi tidak begitu sulit. Yang terpenting Anda harus mau melakukannya sesuai dengan prosedur yang benar dan berani repot. Nah, berikut ini kami buatkan resep yang spesial untuk Anda pembaca setia!
cara-membuat-masker-kopi.jpg
Bahan yang diperlukan :
  • 3 sdm bubuk kopi
  • 1 gelas susu tawar

Cara membuat :
  1. Siapkan bahan-bahan di atas dengan benar. Perhatikan, di sini kita menggunakan bubuk kopi dan susu kental yang sama-sama tawar alias tidak berasa.
  2. Kemudian masukkan bubuk kopi ke dalam mangkuk. Lalu tuangkan juga susu ke dalamnya.
  3. Aduk bahan-bahan tersebut sampai keduanya tercampur secara merata. Usahakan adonan masker yang terbentuk berupa pasta dan tidak encer.
  4. Masker yang terlalu encer akan mengakibatkannya sulit diusapkan ke muka. Jika hal ini terjadi, Anda bisa mengentalkannya kembali dengan menambahkan bubuk kopi secukupnya.
  5. Sama seperti masker-masker yang lain, masker kopi ini diaplikasikan ke seluruh permukaan wajah sampai leher kecuali area sekitar mata dan bibir.
  6. Selama masker menempel di wajah, Anda bisa bersantai dan melakukan pijatan kecil di bagian muka untuk mendukung proses relaksasi
  7. Masker kopi ini sebaiknya lekas dibersihkan setelah 20 menit pemakaian. Jangan lupa untuk mengeringkan wajah dan menggunakan pelembab setelahnya ya.

Selain resep pembuatan masker kopi yang standar di atas, ragam masker kopi juga ada varian yang lain. Di antaranya masker kopi madu, masker kopi yoghurt, masker kopi lemon, masker kopi minyak zaitun, dan sebagainya. Ingat, dianjurkan untuk memakai bahan-bahan alami tanpa pengawet untuk membuat masker sendiri. Bagaimanapun bahan-bahan yang masih segar selalu mengandung manfaat yang jauh lebih banyak daripada bahan-bahan yang sudah diawetkan.
Semoga bermanfaat!

Monday, February 22, 2016

Budidaya Tanaman Kopi Ateng di Dataran Tinggi

Budidaya kopi ateng kini marak dilakukan oleh para petani di Indonesia. Pasalnya tanaman ini dinilai merupakan salah satu varietas yang unggulan. Terang saja karena kopi ateng mampu menghasilkan buah yang melimpah dalam waktu singkat dan ukuran pohonnya pun cukup pendek sehingga mempermudah dalam pemanenannya. Setelah memasuki masa produktif, buah kopi ateng bisa dipetik setiap 2 minggu sekali hingga usianya mencapai 10 tahun untuk kemudian diremajakan kembali.
budidaya-tanaman-kopi-ateng.jpg

Langkah 1 : Persiapan Lahan
Proses penyiapan lahan dikerjakan dengan mencangkul tanah sedemikian rupa untuk memperbaiki strukturnya. Berikan pula pupuk kandang yang telah matang pada lahan tersebut. Kemudian buatlah lubang penanaman yang berukuran 60 x 60 cm atau 75 x 75 cm dengan jarak penanaman yang berkisar 2 x 2 m hingga 2,5 x 2,5 m. Lubang tanam ini selanjutnya dibiarkan terbuka minimal selama 1 bulan.

Langkah 2 : Pembibitan Kopi
Bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari pohon induk yang sudah diketahui kualitasnya dengan pasti. Pada lahan pembibitan, buatlah bedengan untuk keperluan persemaian. Selanjutnya berikan lapisan pasir di atas bedengan dengan ketebalan sekitar 5 cm. Bangun juga pelindung di atas bedengan memakai plastik atau pelepah.

Untuk merawat bibit kopi, siramlah bibit secara berkala dengan menyesuaikannya pada kondisi kelembaban tanah. Rata-rata bibit akan tumbuh menjadi kecambah setelah usianya mencapai 1 bulan. Kemudian bibit-bibit kopi yang berumur 2-3 bulan dan tumbuh sempurna dipindahkan ke polybag secara hati-hati supaya akarnya tidak putus. Tambahkan pula pupuk NPK sebagai pupuk dasar sampai usia tanaman kopi mencapai 12 bulan.

Langkah 3 : Penanaman Kopi
Pada saat proses penanaman kopi, mulailah dengan memasukkan pupuk kandang ke dalam lahan penanaman. Paling baik proses penanaman bibit kopi dilaksanakan ketika musim penghujan. Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman tanah seperlunya. Jika lahan terletak di area peternakan, disarankan untuk memasangi pagar kawat untuk mencegah terjadinya kerusakan.

Langkah 4 : Penyulaman Kopi
Langkah penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman-tanaman kopi yang mati, rusak, atau kerdil menggunakan tanaman baru yang sehat. Dengan mengerjakan hal ini, produktifitas budidaya pun akan tetap terjaga.

Langkah 5 : Pemangkasan Kopi
Pemangkasan tanaman kopi ateng harus rutin dikerjakan setiap kali masa panen untuk menjaga produktifitasnya. Pemangkasan juga bertujuan untuk mengatur bentuk pertumbuhan pohon kopi, mengurangi cabang tunas air, dan mengurangi penguapan. Selain itu, proses pemangkasan juga dimaksudkan untuk memicu pertumbuhan bunga dan memperbaiki bagian tanaman yang rusak. Pemangkasan tambahan juga sesekali perlu dilaksanakan setiap awal dan akhir musim penghujan setelah proses pemupukan berkala.

Tuesday, February 9, 2016

5 Resep Kopi Mochaccino yang Bisa Kamu Cobain

Siapa sih yang tidak suka dengan secangkir Mochaccino? Perpaduan antara kopi dan coklat yang pas mampu menyihir siapapun yang menikmatinya. Apakah Anda juga gemar meminum Mochaccino? Berarti kita sama ya!
kumpulan-resep-kopi-mochaccino.jpg

Pada dasarnya, tidak terlalu susah untuk membikin segelas kopi Mochaccino. Bahkan Anda pun bisa membuatnya sendiri di rumah sesuai dengan resep yang dimiliki. Nah, untuk melengkapi koleksi resep Mochaccino kepunyaan Anda, cobain juga resep-resep berikut ini! Oh ya, agar tampilan Mochaccino yang Anda buat lebih rapi dan menarik, Anda bisa membeli peralatan pendukungnya di AlatPerabotan.com. :)

Resep Mochaccino Latte
Bahan-bahan :
  • 3/4 cup kopi Perancis
  • 2 cup susu tawar
  • 2 sdm coklat
  • bubuk coklat secukupnya

Langkah-langkah :
  1. Siapkan blender. Seduh kopi di dalam blender dengan air panas secukupnya. Kemudian nyalakan blender dan proses hingga kopi berbusa.
  2. Panaskan susu dan coklat di dalam wajan sampai mendidih. Jangan lupa untuk terus mengaduknya supaya susu tidak pecah dan coklat tidak menggumpal.
  3. Tuangkan susu coklat tadi ke mangkuk. Setelah suhunya agak hangat, Anda bisa mengaduknya menggunakan mikser sampai tercipta busa yang cukup banyak.
  4. Tuangkan kopi ke dalam cangkir saji. Berikutnya tuangkan juga susu coklat di atasnya. Taburkan bubuk coklat untuk mempercantik tampilan minuman ini.

Resep Mochaccino Instan
Bahan-bahan :
  • 1 sdm kopi bubuk instan
  • 3/4 cup susu
  • 6 buah es
  • 1 sdm gula
  • 1 sdt coklat bubuk
  • 1/2 sdt ekstrak vanili
  • 1 sdm sirup coklat
  • 1 sdm whipped cream

Langkah-langkah :
  1. Masukkan susu, gula, kopi, es, coklat bubuk, dan ekstrak vanili ke dalam blender. Lalu proses hingga bahan-bahan tersebut tercampur rata dan lembut.
  2. Masukkan sirup coklat ke dalam cangkir. Tuangkan juga hasil blenderan tadi ke cangkir. Tambahkan whipped cream di atasnya.

Resep Coffee Mochaccino
Bahan-bahan :
  • 8 ons bubuk kopi segar
  • 1/2 cup susu
  • 1 sdm bubuk coklat
  • 1 sdm air panas
  • gula secukupnya
  • whipped cream secukupnya

Langkah-langkah :
  1. Masukkan bubuk kopi dan bubuk coklat ke dalam mangkuk. Aduk supaya kedua bubuk ini tercampur rata. Tambahkan air panas ke dalamnya. Aduk kembali.
  2. Tuangkan sirup kopi coklat ini ke dalam cangkir. Tambahkan sirup coklat ke dalamnya. Perhatikan, komposisi sirup kopi coklat dan sirup coklat harus seimbang sehingga tercipta rasa dan aroma yang pas.
  3. Hangatkan susu dengan api kecil sambil terus diaduk agar tidak pecah. Setelah terlihat mulai mendidih, segera angkat susu dan tuangkan ke dalam cangkir secukupnya.
  4. Opsional, Anda bisa menambahkan gula ke dalam cangkir jika menginginkan minuman kopi Mochaccino yang manis. Permanis tampilan sajian kopi Mochaccino dengan menambahkan whipped cream di atasnya.

Resep Espresso Mochaccino
Bahan-bahan :
  • 30 ml kopi espresso panas
  • 30 ml sirup coklat
  • 180 ml susu hangat

Langkah-langkah :
  1. Masukkan sirup coklat ke dalam cangkir.
  2. Steam susu selama beberapa saat sampai berbusa. Kemudian tuangkan ke dalam cangkir tadi.
  3. Tambahkan espresso panas ke dalam cangkir, lalu diaduk-aduk. Berikan garnis berupa sirup coklat secukupnya.

Resep Mochaccino Kedelai
Bahan-bahan :
  • 2 sdm kopi bubuk
  • 1/2 sdm coklat bubuk
  • 2 sdm air panas
  • 450 ml susu kedelai

Langkah-langkah :
  1. Masukkan kopi dan coklat ke dalam panci, tambahkan air panas ke dalamnya lalu aduk hingga merata.
  2. Tuangkan 350 ml susu kedelai ke dalam panci tadi. Kemudian panaskan sampai susu mulai menggelembung. Tiriskan.
  3. Panaskan 100 ml susu kedelai di dalam panci terpisah untuk membuat busa susu. Cukup panaskan sampai susu kedelai hangat dan berbusa. Pindahkan ke mangkuk, berikutnya proses menggunakan mikser.
  4. Tuangkan kopi susu ke dalam cangkir, lalu tambahkan busa susu di atasnya. Hiasi dengan kopi bubuk secukupnya.