Budidaya kopi ateng kini marak dilakukan oleh para petani di Indonesia. Pasalnya tanaman ini dinilai merupakan salah satu varietas yang unggulan. Terang saja karena kopi ateng mampu menghasilkan buah yang melimpah dalam waktu singkat dan ukuran pohonnya pun cukup pendek sehingga mempermudah dalam pemanenannya. Setelah memasuki masa produktif, buah kopi ateng bisa dipetik setiap 2 minggu sekali hingga usianya mencapai 10 tahun untuk kemudian diremajakan kembali.
Proses penyiapan lahan dikerjakan dengan mencangkul tanah sedemikian rupa untuk memperbaiki strukturnya. Berikan pula pupuk kandang yang telah matang pada lahan tersebut. Kemudian buatlah lubang penanaman yang berukuran 60 x 60 cm atau 75 x 75 cm dengan jarak penanaman yang berkisar 2 x 2 m hingga 2,5 x 2,5 m. Lubang tanam ini selanjutnya dibiarkan terbuka minimal selama 1 bulan.
Bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari pohon induk yang sudah diketahui kualitasnya dengan pasti. Pada lahan pembibitan, buatlah bedengan untuk keperluan persemaian. Selanjutnya berikan lapisan pasir di atas bedengan dengan ketebalan sekitar 5 cm. Bangun juga pelindung di atas bedengan memakai plastik atau pelepah.
Untuk merawat bibit kopi, siramlah bibit secara berkala dengan menyesuaikannya pada kondisi kelembaban tanah. Rata-rata bibit akan tumbuh menjadi kecambah setelah usianya mencapai 1 bulan. Kemudian bibit-bibit kopi yang berumur 2-3 bulan dan tumbuh sempurna dipindahkan ke polybag secara hati-hati supaya akarnya tidak putus. Tambahkan pula pupuk NPK sebagai pupuk dasar sampai usia tanaman kopi mencapai 12 bulan.
Pada saat proses penanaman kopi, mulailah dengan memasukkan pupuk kandang ke dalam lahan penanaman. Paling baik proses penanaman bibit kopi dilaksanakan ketika musim penghujan. Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman tanah seperlunya. Jika lahan terletak di area peternakan, disarankan untuk memasangi pagar kawat untuk mencegah terjadinya kerusakan.
Langkah penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman-tanaman kopi yang mati, rusak, atau kerdil menggunakan tanaman baru yang sehat. Dengan mengerjakan hal ini, produktifitas budidaya pun akan tetap terjaga.
Pemangkasan tanaman kopi ateng harus rutin dikerjakan setiap kali masa panen untuk menjaga produktifitasnya. Pemangkasan juga bertujuan untuk mengatur bentuk pertumbuhan pohon kopi, mengurangi cabang tunas air, dan mengurangi penguapan. Selain itu, proses pemangkasan juga dimaksudkan untuk memicu pertumbuhan bunga dan memperbaiki bagian tanaman yang rusak. Pemangkasan tambahan juga sesekali perlu dilaksanakan setiap awal dan akhir musim penghujan setelah proses pemupukan berkala.
Budidaya Tanaman Kopi Ateng di Dataran Tinggi
4/
5
Oleh
Online Plus