Cara Membuat Pupuk Organik untuk Tanaman Kopi
Budidaya
Bagaimana cara membuat pupuk organik untuk tanaman kopi? Dibandingkan dengan pupuk kimiawi, pupuk organik dinilai memiliki manfaat yang baik untuk tanaman kopi. Pupuk organik mampu meningkatkan kandungan unsur hara dan senyawa organik bagi media tanam, menyuburkan tanah secara alami, meningkatkan kuantitas jasad renik di dalam tanah, mengendalikan berbagai jenis parasit yang berbahaya, meningkatkan produktivitas tanaman, serta memacu tingkat pertumbuhan buah kopi.
Pupuk organik terdiri atas dua macam yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandang adalah pupuk yang terbuat dari kotoran hewan, sedangkan pupuk kompos terbuat dari dedaunan. Pupuk kandang ada yang berwujud cair dan padat.
A. Pupuk Organik Cair dari Urin Kambing
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
- 150 liter urin kambing
- 1 liter tetes tebu
- 10 liter air
- 5 kg empon-empon (kunyit, laos, kunci, temulawak, temuireng, dan sebagainya)
- Starter fermenter secukupnya, contohnya EM4
Langkah-langkah pembuatan :
- Tuangkan air ke dalam drum plastik, lalu tambahkan tetes tebu ke dalamnya. Kemudian masukkan pula starter fermenter seperlunya ke dalam larutan di atas. Jangan lupak aduk sampai komposisinya tercampur rata.
- Setelah pembuatan larutan di atas rampung, selanjutnya tuangkan ke dalam drum besar yang sudah terisi dengan urin kambing. Aduk-aduk sebentar kedua cairan ini hingga merata.
- Tumbuk empon-empon sampai halus. Setelah itu, masukkan ke dalam drum besar tadi.
- Aduk bahan-bahan yang ada di dalam drum besar selama kurang lebih 15 menit. Berikutnya tutuplah drum tersebut dengan rapat.
- Setiap hari, drum perlu dibuka dan bahan-bahan di dalamnya harus diaduk selama 15 menit terus-menerus. Tahap ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut.
- Setelah 7 hari berlalu, pupuk belum boleh digunakan pada tanaman karena masih mengandung gas amonia yang berbahaya. Jadi Anda perlu membuang gas tersebut terlebih dahulu dengan metode penipisan.
- Caranya yaitu berikan tekanan pada drum berisi urin menggunakan pompa akuarium sehingga urin tadi mengalir ke talang plastik yang panjangnya mencapai 2 meter. Biarkan urin tersebut dijemur di bawah terik matahari langsung selama 3 jam.
- Kini pupuk organik cair pun telah siap untuk digunakan.
B. Pupuk Organik Padat dari Kotoran Kambing
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
- 1 ton kotoran kambing
- 200 kg kapur dolomit
- 200 kg sekam padi/abu kayu/serbuk gergaji
- 4 botol decomposer, contohnya EM4
Langkah-langkah pembuatan :
- Hancurkan terlebih dahulu kotoran kambing dengan memakai mesin khusus atau secara manual. Anda juga bisa menambahkan urea sebanyak 1 persen untuk menghancurkan kotoran kambing tersebut.
- Siapkan area khusus yang akan dipakai untuk tempat pembuatan pupuk padat. Pastikan tempat tersbut terhindar dari air dan hujan dengan memasang terpal di atasnya.
- Hamparkan kotoran kambing setebal 20-30 cm. Lalu taburkan kapur dolomit dan abu kayu di atasnya.
- Setelah itu, siapkan decomposer yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan sesuai saran pada kemasan. Kemudian siramkan cairan decomposer ini pada lapisan kotoran kambing secara merata hingga kadar air mencapai 40%.
- Buat lapisan berikutnya dengan prosedur yang sama seperti di atas. Jangan lupa untuk menyiraminya juga memakai cairan decomposer. Lakukan perkerjaan ini berulang-ulang hingga seluruh kotoran kambing habis.
- Tahap selanjutnya, lapisan-lapisan tadi kemudian dicangkul pada salah satu sisinya dengan gerakan yang searah. Hal ini lantas akan membentuk timbunan kotoran kambing yang baru di sebelahnya. Ulangi sekali lagi proses pencangkulan ini dengan arah gerakan yang berkebalikan.
- Berikutnya kotoran kambing ini lantas ditimbun, lalu ditutup rapat memakai terpal. Berikan penahan pada bagian pinggir terpal supaya tidak mudah terbuka saat dihembus angin.
- Setelah seminggu berlalu terpal kemudian dibuka dan diaduk-aduk, lalu ditutup kembali serta didiamkan selama 3 minggu. Barulah setelah itu pupuk organik padat ini sudah siap untuk dipakai.