Kiat-kiat Cara Merawat Tanaman Kopi
Budidaya
Bagaimana cara merawat tanaman kopi? Kopi mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, terutama karena dapat diolah menjadi minuman yang lezat. Oleh karena itu, tidak sedikit para petani di Indonesia yang membudidayakan tanaman ini di kebunnya.
Kopi
Satu langkah penting dalam budidaya kopi ialah perawatan tanaman. Bentuk perawatan ini dimulai dari penyiangan, pemangkasan, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Perawatan kopi yang tepat akan berbanding lurus terhadap keberhasilan budidaya yang dilakukan
Proses penyiangan bertujuan untuk membersihkan kebun kopi dari tanaman-tanaman pengganggu. Gunakan sabit untuk menyiangi rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman kopi. Apabila dibiarkan, rumput akan menyerap habis nutrisi yang terkandung di dalam tanah. Jangan lupa bersihkan juga kebun dari sampah seperti daun dan ranting karena dapat menjadi sarang hama dan penyakit. Disarankan untuk menggemburkan tanah sekalian setelah proses penyiangan selesai.
Pemangkasan dilakukan dengan membuang beberapa bagian tanaman kopi agar lebih produktif. Pemangkasan bisa dibedakan menjadi pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi, dan pemangkasan rejupinasi. Pemangkasan bentuk dilakukan dengan memotong cabang primer teratas setinggi 1 ruas yang dikerjakan di akhir musim penghujan.
Pada pemangkasan produksi, anda bisa membuang tunas wiwilan/air yang tumbuh ke atas. Anda juga perlu memotong cabang balik dan cabang cacing yang tidak memproduksi buah. Cabang-cabang yang terserang hama dan penyakit pun perlu disingkirkan segera.
Sementara itu, pemangkasan rejupinasi bertujuan untuk pemudaan tanaman-tanaman kopi berusia tua yang produktifitasnya menurun. Pemangkasan ini dilakukan dengan memotong secara miring batang pohon setinggi 40-50 cm. Kemudian bekas pemotongan tadi diolesi dengan aspal sebagai protektor. Berikutnya cangkul tanah di sekeliling tanaman kopi dan taburkan pupuk organik secukupnya. Beberapa hari kemudian akan tumbuh tunas-tunas baru dari batang ini. Peliharalah tunas-tunas yang terlihat memiliki kualitas tinggi.
Pemupukan kopi menggunakan dosis yang disesuaikan dengan usia tanaman. Pupuk yang dipakai meliputi urea, TSP, dan KCL. Pupuk diberikan sebanyak 2 kali setahun yaitu setiap awal dan akhir musim penghujan. Cara pemupukan yang benar adalah buat parit yang melingkari tanaman dengan jarak 1 meter dan berkedalaman 10 cm, lalu taburkan pupuk di lubang tersebut.
Berikut ini daftar dosis pemupukan untuk kelapa sawit yang disesuaikan dengan umurnya : - Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL.
- Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL.
- Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
- Umur 4 tahun : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
- Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL.
- Umur 10 tahun ke atas : 500 gr Urea, 200 gr TSP, dan 320 gr KCL.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Yang termasuk hama-hama kopi di antaranya hama bubuk buah dan hama bubuk cabang. Pengendalian kedua hama bubuk ini bisa dilakukan dengan menyingkirkan buah/cabang yang terserang dan penjarangan naungan kopi. Sedangkan secara kimiawi, pemberantasan hama dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Dimecron 50 SCW, Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S memakai dosis 2 cc/liter air.
Penyakit yang dapat menjangkiti kopi misalnya penyakit karat daun yang disebabkan oleh cendawan. Tanaman yang terserang penyakit ini akan mengalami perubahan pada daunnya menjadi berwarna bercak-bercak merah di bawah dan bercak-bercak kuning di permukaan atas. Cabang daun pun tampak mengering dan banyak daun-daun yang berguguran. Solusi mengatasi penyakit karat daun pada kopi yaitu menanam varietas unggulan, menjaga kebersihan kebun, dan mengaplikasikan fungisida berupa Dithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air.