Tanaman kopi berkembang biak secara generatif melalui biji. Jadi kualitas biji berpengaruh besar terhadap keberhasilan budidaya kopi yang Anda lakukan. Biji kopi yang baik berasal dari tanaman dengan sifat dan karakteristik yang jelas serta sudah diketahui dengan pasti.
Pembibitan kopi melalui biji mempunyai beberapa kelebihan antara lain prosesnya gampang dilakukan, tidak begitu rumit, dan hasil benihnya mudah didistribusikan. Sedangkan kekurangan-kekurangannya yaitu prosesnya lama dan hasil benihnya tidak seragam. Meskipun begitu, tanaman kopi yang dihasilkan dari biji mempunyai sistem perakaran yang kokoh.
Pemilihan Tanaman Kopi Indukan
Kualitas biji kopi membawat sifat tanaman indukannya. Itu sebabnya pilih tanaman induk yang sehat, unggulan, serta bandel terhadap hama dan penyakit. Petik buah-buah kopi yang matang dan berwarna merah merata. Kemudian sortir untuk mengambil buah-buah yang sehat, normal, dan mulus.
Penyeleksian Buah Kopi
Budidaya dikatakan efektif jika tanaman tumbuh serempak. Untuk mewujudkan hal ini, Anda membutuhkan buah-buah kopi yang memiliki berat dan ukuran sama. Penyortiran buah kopi berdasarkan beratnya dapat dilakukan dengan merendam buah-buah tersebut di dalam air dan mengambil buah yang tenggelam.
Pemisahan Biji Kopi dari Kulit
Setelah buah-buah kopi yang layak tanam terkumpul, masukkan semua buah tersebut ke dalam karung lalu diinjak-injak supaya kulit buahnya terkelupas. Sementara untuk menghilangkan lapisan lendir yang menyelimuti biji, Anda bisa menggosoknya dengan abu. Setelah dicuci bersih, seluruh biji kopi ini lantas diangin-anginkan selama 1-2 hari. Kemudian rendam di dalam fungisida selama 5 menit agar biji kopi lebih tahan terhadap serangan jamur. Kini biji kopi tersebut sudah siap untuk dikecambahkan.
Pengecambahan Biji Kopi
Siapkan tempat pengecambahan yang teduh lalu buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan lahan. Agar struktur tanahnya lebih remah, taburkan pasir ayak secara merata ke seluruh lahan pembibitan. Jangan lupa lahan juga perlu disiram fungisida atau ditaburi furadan untuk mencegah tumbuhnya jamur.
Biji-biji kopi kemudian ditanam di bedengan dengan lubang penanaman 0,5-1 cm dan berjarak 3 x 5 cm. Posisikan bagian punggung biji kopi menghadap ke atas sehingga tunas lebih mudah keluar. Setelah itu, tutup bedengan menggunakan jerami atau ilalang untuk menjaga tingkat kelembaban tanah.
Perawatan Bibit Kopi
Waktu yang dibutuhkan oleh biji kopi untuk berubah menjadi bibit adalah 3-4 minggu di dataran rendah dan 4-8 minggu di dataran tinggi. Perawatan yang harus dikerjakan selama proses ini cukup menyiramnya secara teratur sebanyak 2 kali sehari. Pemindahan bibit baru boleh dilaksanakan setelah bibit kopi berada dalam fase kepelan yang ditandai dari munculnya 2 helai daun tanaman.
Pemindahan Bibit Kopi ke Polybag
Siapkan polybag yang berisi media tanam berupa campuran tanah berhumus, pupuk kompos, dan pasir ayak dengan perbandingan 1:2:1. Ambil bibit kopi dari bedengan dengan cara mencungkil berikut lapisan tanahnya lalu tanamkan ke polybag tadi. Jangan pernah mencabut bibit kopi karena akan merusak sistem perakarannya dan membuatnya mati. Bibit kopi yang memiliki batang dan akar tidak lurus sebaiknya dibuang karena akan tumbuh kerdil.
Perawatan bibit kopi di dalam polybag dilakukan dengan menyiramnya secara teratur sesuai kondisi kelembaban media tanam. Pemupukan susulan dilakukan pada bulan ketiga dan bulan kelima. Bibit tersebut bisa ditanam di kebun terbuka setelah usianya mencapai 8-9 bulan. Proses penanaman bibit kopi di kebun sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 9 pagi.